KEANGGOTAAN : 322/JTI/2023
INDEXED BY :
TAUTAN PENTING:
TOOLS:
google-site-verification=yamtSrej8OjCb745lmEGEzgwR4u-syVlwk-cxq5HXcI
Gambar: Pendampingan Pembuatan Buku Monograf dan Bookchapter Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang
Salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas akan sukses jika dosen memiliki keseriusan dalam mengatur proses pembelajaran agar tujuan dapat tercapai seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan peran dan tugas pokok dosen telah berkembang dari yang semula lebih ditekankan pada tugas mengajar menjadi pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dosen sebagai pelaksana tridarma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian) merupakan gudang ilmu yang dapat disebarkan ke banyak orang. Hasil penelitian seorang dosen sebagai peneliti dapat disampaikan kepada orang lain melalui artikel yang dimuat di jurnal baik nasional maupun internasional. Dapat juga disebarkan melalui pertemuan ilmiah. Tapi yang tak kalah pentingnya hasil penelitian dosen dapat dijadikan buku referensi, buku monograf, dan buku ajar. Banyak hasil penelitian dosen yang isinya cukup bagus, namun dijadikan dokumen yang tidak dimanfaatkan misalnya laporan penelitian disimpan sebagai dokumen mati, bahkan untuk kredit poin naik pangkatpun sangat kecil nilainya yaitu 3. Jika laporan penelitian dicetak berupa monograf akan memberikan nilai tambah dari sisi kredit point mencapai 25. Dari sisi lain buku juga dapat disebarkan kepada banyak orang terutama mahasiswa sabagai bahan ajar.
Kendala terbesar yang sedang dihadapi guru atau dosen adalah kemampuan masih terbatas dalam menghasilkan karya tulis ilmiah yang berupa buku ajar dan karya tulis lainnya yang disusun oleh guru atau dosen. Hal ini sejalan dengan Sopiah, et al (2019) menyatakan bahwa konsumen terbanyak dari buku ajar adalah guru atau dosen yang dibeli dari took-toko buku, mereka belum berusaha untuk menyusun buku ajar sendiri untuk kepentingan mengajar maupun kenaikan jabatan fungsional. Padahal, buku ajar yang disusun oleh guru atau dosen untuk keperluan anak didiknya sendiri dan tentu kepentingan guru atau dosen sendiri.
Salah satu upaya yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara melaksanakan pendampingan dalam penulisan buku ajar bak dalam bentuk Monograf maupun Bookchapter. Oleh karena dengan berbagai pertimbangan, maka pendampingan menggunakan daring (online).
Berdasarkan permasalahan di atas maka dipandang perlu diadakan Pendampingan Penyusunan Buku Ajar dalam bentuk Monograf maupun Bookchapter Bagi Dosen Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka membentuk kebiasaan dosen untuk menulis/menyusun buku ajar sendiri untuk kepentingan anak didiknya sendiri dan atau bahkan untuk dipublikasikan secara lokal, regional maupun nasional. Dengan keterampilan ini, diharapkan dosen dapat melaksanakan tugas utamanya dengan lebih baik lagi.