KEANGGOTAAN : 322/JTI/2023
INDEXED BY :
TAUTAN PENTING:
TOOLS:
google-site-verification=yamtSrej8OjCb745lmEGEzgwR4u-syVlwk-cxq5HXcI
Pengendalian vektor dan tikus adalah upaya yang penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit. Pengendalian vektor melibatkan tindakan yang ditujukan untuk mengurangi populasi vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, atau kutu yang berperan sebagai pembawa dan penular penyakit kepada manusia. Metode yang umum digunakan dalam pengendalian vektor meliputi pemberantasan sarang nyamuk, penggunaan insektisida, pemasangan kelambu anti-nyamuk, dan peningkatan kebersihan lingkungan. Selain itu, pengendalian tikus juga merupakan bagian penting dalam upaya ini karena tikus dapat menyebabkan kerusakan dan menyebarkan penyakit melalui kotoran atau gigitan mereka. Pendekatan yang efektif dalam pengendalian tikus melibatkan penggunaan perangkap tikus, racun tikus, atau tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan dan penyimpanan makanan yang baik. Dengan melakukan pengendalian vektor dan tikus secara efektif, kita dapat mengurangi risiko penyakit yang ditularkan oleh vektor dan memastikan kehidupan yang lebih sehat bagi masyarakat.
ISBN: 978-623-8324-00-2
Referensi:
Depkes RI, 1985, Pemberantasan Serangga dan Binatang Pengganggu (APK-TS), Pusdiknakes, Jakarta
Borror, 1996, Pengenalan Pelajaran Serangga, Gajah Mada University Press Yogyakarta
Kemenkes RI, 2012, Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) Dalam Pengendalian Vektor, Jakarta
Permenkes RI No. 50 Tahun 2017, Standar Baku Mutu Kesehatan lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya, Jakarta
Singit HS, Hadi KU, Hama Permukiman Indonesia (pengenalan, biologi, dan pengendalian), UKPHP FKH IPB, Bogor
Soedarto, 1992, Atlas Entomologi Kedokteran, EGC Surabaya,
Soedarto, 1992, Entomologi Kedokteran, EGC Surabaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.